Bisnis Offline VS Online. Mana yang Paling Menguntungkan?
Jika kamu telah mengenal konsep bisnis offline dan bisnis online, maka kamu tinggal mengelola bisnis dengan cara menerapkan strategi pemasaran yang tepat, agar bisa mencapai keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Apa Itu Bisnis Offline?
Bisnis offline merupakan bisnis yang dilakukan secara konvensional, di mana penjual dan pembeli sama-sama bertemu dan melakukan transaksi secara langsung di toko. Tentunya kamu harus membuka toko fisik untuk menjual produk-produk agar lebih mudah ditemukan oleh calon konsumen.
Meski sekarang sudah eranya serba digital, akan tetapi tidak sedikit pebisnis yang masih bertahan untuk menjual produknya secara langsung di toko. Pelanggan bisa melihat secara langsung wujud produk yang dijual di toko, sehingga biasanya tidak terlalu bergantung dengan internet untuk menjalani bisnis offline ini.
Apa Itu Bisnis Online?
Sementara, bisnis online adalah kegiatan menjalankan bisnis, di mana transaksi dan pemasarannya dilakukan secara online dengan mengandalkan koneksi internet. Menjalani bisnis online terbilang cukup mudah dan lebih efisien. Modal yang diperlukan berupa gadget dan kuota internet untuk memasarkan produk yang kamu tawarkan.
Di sini, penjual dan pembeli tidak saling bertatap muka untuk melakukan transaksi jual beli, karena semuanya dilakukan secara online. Produk yang dijual juga sangat beragam. Pembeli tinggal mencari produk yang dibutuhkan, bayar dan menunggu produk dikirim ke rumah.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menjalani Bisnis Offline vs Online
Baik bisnis offline maupun online, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, di sini, kamu perlu jeli sebelum memilih mana bisnis yang sekiranya bakalan cocok untuk dijalani. Maka dari itu, kamu perlu memperhatikan poin-poin penting berikut ini :
1. Modal
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah modal. Apapun jenis bisnisnya, pasti membutuhkan modal untuk mengelola bisnis. Jika kamu memilih bisnis offline, maka kamu perlu memikirkan toko fisik untuk menjual produk atau jasa. Belum lagi kamu perlu membayar karyawan untuk bisnismu.
Bisa saja kamu menjalani bisnis seorang diri tanpa merekrut karyawan, akan tetapi mungkin kamu akan kewalahan, apalagi jika bisnis kamu sudah berjalan cukup ramai. Pastinya kamu akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak bukan?
Berbeda dengan bisnis online, kamu tidak membutuhkan toko fisik untuk memasarkan produk yang kamu jual. Bahkan kamu bisa berbisnis dari rumah saja, asalkan memiliki koneksi internet yang memadai. Selain itu, kamu juga bisa menjalani bisnis seorang diri. Modal yang dibutuhkan untuk menjalani bisnis online jauh lebih kecil jika dibandingkan bisnis offline.
2. Fleksibilitas
Bisnis online, memungkinkan kamu untuk bisa mengakses bisnis kapanpun dan dari mana saja. Asalkan selalu terhubung dengan koneksi internet melalui ponsel ataupun laptop. Dengan demikian, kamu bisa mengelola bisnis selama 24 jam. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar, meski jam operasionalnya bertambah lama.
Berbeda dengan bisnis offline, semakin lama jam operasional toko, maka semakin besar biaya operasional yang harus dikeluarkan. Misalnya saja untuk biaya listrik dan biaya tenaga kerja untuk waktu kerja shift panjang. Ini artinya bisnis offline dinilai kurang fleksibel ketimbang bisnis online yang bisa dikelola kapan saja dan dari mana saja.
3. Target audiens
Target pasar bisnis online dinilai jauh lebih luas jika dibandingkan bisnis konvensional. Hal ini berkat keberadaan internet yang mampu menjangkau pasar di manapun konsumen berada, selama konsumen mengetahui alamat website ataupun media sosial bisnis kamu. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini telah melek teknologi, sehingga bisa mengakses internet melalui ponsel.
Bisnis offline memiliki target audiens yang lebih terbatas, karena toko fisik hanya bisa dijangkau di lokasi-lokasi tertentu saja. Calon konsumen pun harus datang langsung ke toko, sehingga dianggap kurang praktis. Agar bisa menjangkau target pasar yang lebih luas lagi, maka diperlukan pemasaran. Hal ini tentu saja membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.
4. Produk yang dijual
Semakin banyak produk yang kamu jual di toko fisik, maka semakin luas tempat usaha yang kamu butuhkan. Hal ini tentu saja membutuhkan modal yang tidak sedikit. Namun jika modal kamu terbatas, maka kamu berbisnis di toko berukuran kecil, dengan produk yang tidak terlalu banyak.
Berbeda dengan bisnis online, kamu tidak membutuhkan toko fisik untuk menjual produk, sehingga modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Selain itu, kamu juga bebas memasarkan produk apa saja sesuai dengan kebutuhan konsumen atau target pasarmu, tanpa perlu memikirkan tempat untuk menjual.
5. Pahami risiko yang dihadapi
Apapun keputusan bisnis yang kamu jalani, baik offline maupun online, sama-sama memiliki risiko yang harus dihadapi. Namun dengan penerapan strategi bisnis yang tepat, bukan tidak mungkin kamu mampu meminimalisir risiko tersebut bukan?
Jika kamu memilih bisnis offline, pahami beberapa risiko terburuk yang mungkin saja dihadapi. Misalnya saja bencana alam, kebakaran ataupun kerusuhan yang bisa saja menyebabkan toko rusak, atau lebih parahnya lagi toko hancur. Selain itu, kamu wajib merawat toko dan produk-produk yang kamu jual, agar tidak cepat rusak. Atau minimal toko terlihat rapi, sehingga membuat konsumen betah berbelanja.
Beda lagi dengan bisnis online yang lebih rentan dengan serangan cyber yang berbahaya. Misalnya saja peretasan saat bertransaksi online atau bocornya data pribadi menjadi celah untuk menyerang akun bisnis milikmu. Selain itu, kamu juga harus jeli dalam memilih perusahaan ekspedisi yang profesional, agar paket bisa sampai ke tangan konsumen tanpa ada drama-drama yang berarti.
Riset : Konsumen Lebih Suka Belanja Online
Seperti dilansir dari laman Kompas.com, dikutip dari sebuah laporan berjudul, "Navigating Indonesia's E-Commerce: Omnichannel as the Future of Retail", mengungkapkan sebuah fakta bahwa 74,5 persen konsumen lebih banyak berbelanja online dibanding belanja offline.
"Masyarakat kini dinilai semakin bergantung dengan produk dan layanan yang dihadirkan melalui platform digital, termasuk perilaku konsumen yang semakin mendorong ke belanja secara online," ungkap founder sekaligus CEO SIRCLO, Brian Marshal dalam siaran pers, Jum'at (22/10/2021)
Jumlah konsumen yang memilih untuk belanja online meningkat dari angka 11 persen sebelum pandemi, menjadi 25,5 persen di awal tahun 2021. Menariknya, sebanyak 74,5 persen konsumen yang tetap belanja offline dan online, di masa pandemi ini lebih banyak memilih untuk berbelanja online.
Tips Mengelola Bisnis Online yang Efektif
Setelah membaca penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan jika bisnis online menawarkan berbagai kemudahan dan manfaat yang lebih baik jika dibandingkan bisnis offline. Maka dari itu, jika kamu tertarik untuk mulai menjalani bisnis online atau ingin meningkatkan bisnis online yang sudah ada, ada beberapa poin penting yang perlu kamu perhatikan berikut ini :
1. Mengenal target konsumen dan memahami jangkauan pasar
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengenal target konsumen sekaligus memahami jangkauan pasar, sehingga produk yang kamu jual bisa dengan mudah dijangkau oleh konsumen. Agar berjalan secara optimal, kamu perlu menyesuaikan sumber daya dan kemampuan produksi dari bisnis yang kamu kelola.
2. Memahami kepuasan dan kebutuhan konsumen
Kepuasan konsumen adalah yang utama. Jadi, pastikan kamu mengutamakan kepercayaan konsumen. Kamu bisa mempertimbangkan adanya garansi yang bisa diklaim oleh konsumen jika terjadi kerusakan produk yang dibeli secara online.
3. Siapkan akun bisnis di platform mumpuni
Rasanya kurang lengkap jika bisnis online tidak didukung oleh sebuah platform. Hal ini penting dilakukan untuk memperluas pangsa pasar dari bisnis yang kamu kelola. Persiapkan akun media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Pinterest dan lainnya) atau melalui website bisnis yang ditampilkan pada mesin pencari (Google, Bing dan lain sebagainya).
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu bisnis online adalah keberadaan website toko online yang bisa membantu kamu mampu bersaing dengan pebisnis online lainnya. Apalagi saat ini pelaku bisnis online telah memiliki website bisnis untuk menunjang aktivitas bisnisnya.
Jika kamu membutuhkan fasilitas toko online yang sesuai dengan karakter bisnis kamu, maka Plugo jawabannya! Dengan memanfaatkan Plugo, kamu bisa membuat toko online dengan lebih mudah dan pastinya gratis.
Berikut adalah beberapa fasilitas serta keunggulan bisnis online melalui Plugo :
- Fitur integrasi toko online dengan akun marketplace dan media sosial
- Tampilan website yang user-friendly, mudah dinavigasikan, baik versi desktop maupun versi mobile
- Kamu bisa memilih lebih dari 100 desain gratis siap pakai yang bisa dipersonalisasi sesuai dengan karakter brand kamu
- Tersedia fasilitas pembayaran cash on delivery (COD) untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan meningkatkan conversion rate
- Integrasi ke Instagram Shopping. Kamu tidak bisa pakai fitur IG Shopping jika tidak punya website resmi toko
- Pasang iklan di Facebook jadi lebih mudah, aman dan praktis. Plugo telah resmi menjadi Meta Business Partner
- Menjalankan pemasaran digital menggunakan Google Shopping Ads
- Fasilitas payment gateway. Jadi, konsumen bisa bayar pakai opsi pembayaran online sesuai dengan yang diinginkan
- Proses pembuatan yang mudah dan gratis
Semoga bermanfaat.
Perlu persiapan yang matang ya mas kalau mau bangun bisnis. Bisnis online juga banyak tantangannya, perlu terus belajar dan riset. Soalnya karakter pembeli beda-beda dan perlu beriklan juga.
BalasHapussetuju sama point point dari mas hendra, aku sendiri cita cita pengen punya toko sendiri, tapi sadar diri juga kalau buka toko juga butuh dana gede, belum lagi mikirin interior, isinya juga. Kecuali mungkin kalau tokonya buka di lahan dirumah sendiri misalnya, jadi ga perlu sewa tempat juga
BalasHapuspilihan bisnis online juga makin gampang, kayak misalnya jadi dropshipper, padahal dari dulu pengen cobain dropship gini, tapi belum ada aksi