Mengenal Baja Ringan yang Tersedia di Pasaran
Saat memutuskan untuk tinggal di Depok, saya memilih salah satu perumahan yang lokasinya tidak jauh dari tempat wisata Taman Herbal Insani. Selain lokasinya strategis, pertimbangan lainnya adalah kredibilitas si developer yang terpercaya. Apalagi saya juga kenal dengan salah satu tim marketingnya, jadi lebih mudah membeli perumahan di sana.
Tidak hanya itu saja sih, ada faktor penting lainnya yang menjadi pertimbangan saya, yaitu bahan material yang digunakan oleh developer tersebut cukup berkualitas. Sebut saja merek closetnya saja American Standard. Belum lagi merek semennya juga merek yang populer.
Apalagi rumah yang akan saya tempati ini bukan hanya untuk satu atau dua tahun saja, tapi puluhan tahun sampai usia kakek nenek nanti. Kalau perlu sampai anak cucu saya nanti.
Makanya selama proses pembangunan, saya rajin mengecek ke lokasi. Meski jaraknya lumayan jauh dari kontrakan di Cirendeu, tapi saya bela-belain datang untuk mengawasi kinerja proyeknya.
Saya juga cuek saja dengan mandornya, ya namanya juga mau beli rumah, kan harus teliti. Jangan sampe ibarat membeli kucing dalam karung. Nanti nyesel di kemudian hari. Eh tapi lama-lama saya malah jadi kenal dengan mandornya lho.
Saya jadi sering ngobrol banyak, terutama soal material yang digunakan untuk membangun rumah. Pokoknya saya gali informasi sebanyak-banyaknya soal bahan bangunan. Apalagi si mandor ini kan wawasan soal rumah jauh lebih banyak dibanding saya.
Si mandor juga ngejelasin kalau yang namanya perumahan di mana-mana sudah pakai baja ringan semua untuk atap rumahnya. Bahan kayu sudah sangat jarang digunakan lagi, karena rentan dimakan rayap dan produksinya juga jarang, kecuali mungkin rumah-rumah di pedesaan masih banyak yang masih pakai kayu.
Nah, ada beberapa bagian kayu yang terlihat berlubang, karena dihancurin sama serangga semacam kumbang dan juga rayap. Selain itu juga ada tawon yang membangun rumah di kayu itu. Pokoknya banyak dramanya deh.
Coba bandingin saja dengan baja ringan, mana ada hewan yang mau gerogotin. Sudah gitu baja ringan juga lebih tahan terhadap hujan dan panas, tidak seperti kayu yang mudah lapukan.
Mau tahu lebih lanjut mengenai perbedaan atap rangka baja ringan dengan atap rangka kayu? Yuk simak artikel berikut ini : Perbedaan Rangka Baja dengan Kayu.
Kelebihan dan kekurangan atap baja ringan
Mungkin dari kamu masih ada yang penasaran, kenapa sih harus pakai baja ringan? Memang apa saja keunggulannya? Nah makanya melalui artikel ini saya mau jelaskan sekalian guys.
Secara estetika, baja ringan terlihat jauh lebih rapi dan sedap dipandang. Sudah gitu, produksi baja ringan sangat banyak. Hampir di setiap toko matrial selalu tersedia baja ringan, karena memang sekarang masyarakat lebih memilih menggunakan baja ringan untuk membangun rangka atap rumahnya.
Berikut adalah kelebihan rangka atap menggunakan baja ringan :
- Tahan berbagai kondisi cuaca, karena baja ringan tidak mudah menyusut dan memuai, sehingga akan lebih optimal menopang beban atap
- Dibanding kayu, baja ringan lebih cepat proses pemasangannya
- Bobotnya yang ringan, membuat baja ringan lebih mudah dipasang
- Atap baja ringan tidak akan dimakan rayap
- Harga baja ringan lebih terjangkau
- Semua rumah bisa diaplikasikan menggunakan baja ringan
Meski begitu, bahan baja ringan juga punya sisi kelemahannya. Namun tetap keunggulannya masih lebih banyak dibanding kekurangannya.
Kelemahan atap baja ringan
- Memasang baja ringan harus dilakukan oleh orang yang ahli dan sudah berpengalaman, karena tidak sama seperti memasang kayu untuk rangka atap
- Material baja ringan dapat berkarat
BlueScope Zacs® berani memberikan jaminan ketahanan karat hingga 10 tahun dan garansi ketahanan warna hingga 5 tahun, sehingga mampu menjamin tingkat kenyamanan yang cukup tinggi bagi keluarga. Selain kuat dan ringan, produk BlueScope Zacs® juga tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.
Untuk lebih mengenal baja ringan, yuk kunjungi website resminya langsung ya guys : BlueScope Zacs®.
Harga baja ringan
Setelah beberapa tahun saya tinggal, saya mulai membuat kanopi baja ringan. Harganya bervariasi, tergantung dari ketebalannya, merek dan ukurannya. Soalnya kalau tidak ada kanopinya, motor saya kehujanan dan kepanasan terus sewaktu diparkir di pekarangan rumah.
Nah berikut link kalkulator untuk mencoba menghitung estimasi harga sebagai rujukan. Oh iya, harganya sewaktu-waktu bisa berubah ya guys, jadi jangan terlalu berpatokan dengan harga yang saya bagikan di artikel ini.
- Baja ringan 40 mm (6 meter) kisaran harga per batang Rp 30 ribu - Rp 40 ribu
- Baja ringan 45 mm (6 meter) kisaran harga per batang Rp 40 ribu - Rp 60 ribu
- Baja ringan 65 mm (6 meter) kisaran harga per batang Rp 65 ribu - Rp 90 ribu
- Baja ringan 70 mm (6 meter) kisaran harga per batang Rp 80 ribu - Rp 100 ribu
- Baja ringan 100 mm (6 meter) kisaran harga per batang Rp 100 ribu - Rp 150 ribu
Demikian artikel tentang pembahasan harga baja ringan yang ada di pasaran. Telitilah sebelum membeli baja ringan, karena hal ini penting sekali. Jangan sampai atap rumah roboh hanya gara-gara salah memilih baja ringan.
Nantikan artikel berikutnya yang akan membahas mengenai jenis-jenis baja ringan. Hal ini penting untuk kamu ketahui, karena di pasaran ada bermacam-macam jenis baja ringan. Jangan sampai kamu salah memilih baja ringan ya guys!
Semoga bermanfaat.
Wah keren kalau setahuku ini seperti di luar negeri, sering banget liat yang praktis dan sederhana, tapi terkesan mewah dan elegan.
BalasHapusYes, selain memperhatikan desain yang keren, juga perlu banget memperhatikan kualitas baja ringannya dong.
Hapus