Atasi Masalah Kutu Air dan Jamur Pada Kulit dengan Canesten
Sebagai salah satu negara beriklim tropis, berbagai penyakit kulit masih menjadi masalah yang paling sering ditemui di Indonesia. Salah satunya adalah masalah panu. Meski bukan termasuk penyakit yang berbahaya, akan tetapi panu bisa menurunkan rasa percaya diri bagi penderitanya. Apalagi jika panu muncul di bagian tubuh yang mudah terlihat, seperti pada wajah.
Panu dikenal juga dengan nama tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Panu disebabkan karena infeksi jamur malassezia furfur atau pityrosporum ovale. Biasanya panu bisa muncul pada bagian punggung, leher, dada, lengan atas dan atau wajah.
Hindari Kebiasaan Buruk Ini Jika Tidak Ingin Panuan
Perlu kamu ketahui, setiap kulit pada dasarnya terdapat jamur dan bakteri yang hidup dan tinggal di atasnya. Mikroba tersebut bisa hidup berbarengan dengan sel tubuh tanpa menimbulkan masalah.
Nah, kamu bisa meminimalisir tumbuhnya jamur tersebut dengan cara hindari kebiasaan buruk berikut ini :
1. Malas mandi
Siapa di sini yang masih malas mandi? Segera hilangkan kebiasaan buruk tersebut ya! Biasanya orang malas mandi saat sedang libur atau sedang malas gerak. Padahal orang yang jarang mandi, kulitnya cenderung lebih lembap. Hal ini disebabkan ada keringat yang masih menempel di kulit tubuh.
Kondisi seperti ini, membuat jamur bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat, sehingga kemudian muncul panu tersebut. Namun bukan hanya malas mandi saja yang bisa menyebabkan panuan. Orang yang mandinya tidak bersih alias mandinya masih asal-asalan (orang menyebutnya "mandi ayam") juga rentan terserang panu lho.
2. Malas ganti baju
Kelihatannya sepele ya, padahal efeknya sangat bikin tidak nyaman. Orang yang malas ganti baju sangat rentan terserang masalah penyakit kulit, salah satunya adalah panu. Sering orang mengira jika pakaian yang telah dipakainya masih bersih dan belum basah oleh keringat, sehingga ia tidak mengganti baju tersebut.
Padahal kebiasaan sepele ini dapat memicu terjadinya perkembangbiakan jamur dan mikroorganisme lainnya, sehingga menimbulkan penyakit kulit, seperti panu. Jika kamu tidak ingin terkena panu, maka gantilah pakaian secara rutin, setidaknya dua kali sehari. Dianjurkan lebih bagi yang mudah berkeringat. Mau kotor atau tidak, sebaiknya ganti bajumu!
3. Pakaian tidak nyaman
Pakaian disebut tidak nyaman ketika pakaian yang dipakainya terlalu ketat dan tidak mudah menyerap keringat. Maka sangat dianjurkan untuk memilih pakaian dengan bahan yang bikin tubuh nyaman atau sesuai dengan cuaca di mana ia tinggal. Jika cuaca panas, maka bisa memakai pakaian yang menyerap keringat.
Jika pakaian yang kamu pakai tidak menyerap keringat, tubuh jadi sulit untuk bisa bersirkulasi dengan baik, sehingga tubuh menjadi lembap. Tubuh yang lembap menjadi tempat berkembangnya jamur penyebab panu. Jadi pakailah pakaian yang tidak terlalu ketat dan bahan yang mudah menyerap keringat ya guys.
Gejala Panu yang Perlu Kamu Ketahui
Masih bingung membedakan ciri-ciri panu dengan penyakit kulit lainnya? Gejala panu ternyata lebih mudah dikenali lho. Yuk kita simak apa saja gejala panu berikut ini :
- Muncul bercak pada kulit, bisa berwarna keputihan, sedikit merah muda, berwarna kemerahan atau kecoklatan
- Bagian yang muncul bercak biasanya akan terasa gatal
- Kulit yang terdapat bercak terasa kering dan mengelupas
- Bercak bisa menghilang saat cuaca terasa dingin, akan tetapi kembali ketika cuaca panas
Mengobati Panu dengan Canesten®
Kamu bisa mengobati panu dengan menggunakan obat oles pada kulit yang terdapat panu. Salah satunya menggunakan obat antijamur Canesten klotrimazol yang sudah sangat populer sejak lama. Canesten klotrimazol 1% krim Antijamur untuk mengobati infeksi jamur, seperti kutu air, panu, kadas/kurap dan ruam popok yang disebabkan jamur.
Oleskan krim Canesten® secukupnya pada daerah kulit yang sakit sebanyak 2 - 3 kali sehari. Canesten® dapat juga digunakan sebagai pengobatan lanjutan untuk mencegah berjangkitnya kembali penyakit jamur pada kulit maupun lipatan kulit.
Pengobatan harus dihentikan jika terjadi iritasi atau sensitif dan segera ganti dengan obat yang lebih tepat. Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil selama trimester pertama dan selama menyusui.
Perkembangan positif dengan hilangnya rasa gatal, biasanya terjadi dalam minggu pertama pengobatan. Jika tidak menunjukkan perkembangan positif setelah 4 minggu, maka perlu dilakukan diagnosa ulang.
Ketika masalah kutu air menyerang, apa yang sebaiknya dilakukan?
- Segera obati, karena infeksi jamur tidak akan hilang dengan sendirinya
- Pengobatan antijamur perlu diterapkan mulai dari 3 - 4 minggu agar bekerja lebih efektif. Infeksi tidak menghilang, meskipun gejalanya berangsur menghilang
- Jangan menunggu terlalu lama. Mulai lakukan pengobatan segera mungkin untuk melawan infeksi secara intensif
- Jika tidak segera ditangani, kutu air bisa menyebar ke bagian tubuh yang lainnya dan menimbulkan tipe jamur kulit atau jamur kuku
Yuk peduli dengan orang sekitar, agar terhindar dari kutu air, dengan melakukan hal sederhana berikut ini :
- Jangan berbagi handuk, sepatu maupun seprai
- Segera cuci tangan setelah menggunakan obat oles atau menerapkan pengobatan dengan aplikator tanpa sentuhan
- Sebarkan informasi terkait penyakit jamur, agar bisa segera dilakukan pencegahan sejak dini
- Obati dengan menggunakan obat antijamur
Konklusi
Bagi kamu yang tinggal di wilayah tropis, seperti Indonesia, harus lebih aware lagi dalam menjaga kesehatan diri dan juga lingkungan ya. Pasalnya cuaca yang panas, lebih cenderung membuat kulit tubuh cepat berkeringat. Waspadalah selalu dengan munculnya jamur dan biasakan untuk selalu menjaga kebersihan.
Jika sudah muncul jamur, maka kamu bisa segera mengoleskan dengan obat antijamur Canesten®. Jangan menunda pengobatan jika sudah terdeteksi ada jamur ya guys.
Sumber referensi :
[halodoc.com] - Ketahui 4 Kebiasaan yang Bisa Tumbuhkan Panu di Tubuh
[canesten.co.id] - kesehatan-kulit-kaki/kondisi/panu
Jgn malas mandi meskipun ppkm bisa panduan. Hehe
BalasHapusYes Mang, kalo malas mandi, jadi lebih gampang terkena penyakit kulit, hehehe.
Hapus