Pengalaman Naik Grab Car Pertama Kali. Kehabisan Saldo E-Toll!!
Gambar diambil dari : grabguide.wordpress.com
Kali ini saya mau sharing mengenai pengalaman pertama naik Grab Car. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, taksi online kian hari semakin diminati oleh masyarakat, karena berbagai pertimbangan, seperti mudah order, praktis dan efisien. Yah meski begitu tidak jarang juga kita sering denger ada saja cerita tidak mengenakkan dari driver taksi online ini.
Saya gak mau bahas lebih lanjut tentang driver taksi online ini. Mungkin kalau bukan karena jalan-jalan ke wilayah paling barat di Indonesia ini, yakni Kota Sabang, saya tidak akan pernah mencicipi bagaimana rasanya naik taksi online ini, hehehe...
Waktu itu, saya harus sudah ada di bandara Soekarno-Hatta sebelum jam 3.30 pagi, sementara pesawat flight jam 4.45. Mau tidak mau saya harus berangkat lebih awal dari rumah. Rencara awal, saya mau naik bus Damri dari Lebak Bulus. Tapi sayangnya bus Damri baru mulai beroperasi dari jam 03.00 pagi. Kalau berangkat jam segini, saya khawatir akan terlambat sampai di bandara.
Tarif Grab Car Jauh Lebih Murah
Akhirnya saya memutuskan untuk naik taksi online. Sebelumnya saya membandingkan tarif taksi online, mulai dari Go-Car, My Blue Bird, Uber dan Grab Car. Dari keempat taksi online, tarif Grab Car jauh lebih murah, yakni hanya IDR 97.000. Sementara ketiga taksi online lainnya tarifnya antara IDR 130.000-160.000. Hmmm, memang benar kata teman-teman saya yang sudah lebih dulu memakai Grab Car, ternyata tarif Grab Car jauh lebih murah dibandingkan taksi online lainnya.
Baca juga : Pengalaman dan Cara Order Gojek
Baca juga : Pengalaman dan Cara Order Gojek
Saya memesan Grab Car dari jam 02.00 pagi. Saya pikir tidak ada Grab Car yang beroperasi pada pagi hari, ternyata jumlahnya cukup banyak. Sekitar 15 menit kemudian mobil Toyota Calya warna hitam datang menghampiri saya dan konfirmasi pesanan. Si driver sama sekali tidak telepon untuk konfirmasi ke saya, tau-tau sudah sampai di rumah.
Usia drivernya sudah setengah baya, lumayan ramah juga. Beberapa pertanyaan saya lontarkan untuk mencairkan suasana. Sampai tiba-tiba si driver nyeletuk, "Pak, saldo e-toll saya habis, mau isi dulu di Indomaret ya". WHAT??? Kenapa gak disiapin dari tadi. Bagaimana kalau seandainya tidak dapat saldo sementara pagi hari jarang ada Indomaret atau Alfamart yang buka. Kalau muter-muter cari saldo dulu, saya bisa terlambat sampai bandara. Pikir saya dalam hati.
Ya sudahlah, yang penting masih ada waktu untuk cari saldo. Kami pun melaju perlahan mencari Indomaret atau Alfamart yang masih buka. Ada satu hingga tiga indomaret yang masih buka, tapi sayangnya saldonya lagi habis.
Alhasil kami keburu masuk tol di perempatan gedung Fedex, karena sudah tidak ada Indomaret yang buka. Drama dimulai!!
Kehabisan Saldo E-Tol di Pintu Tol, Ini yang Dilakukan Driver Grab Car
Untuk sampai ke bandara kami melewati tiga pintu tol. Di pintu tol yang pertama, si driver bilang ke petugas tol kalau saldo e-toll kosong. Mau isi saldo di Indomaret pada habis juga saldonya.
Dengan muka yang agak bete, si petugas tol terpaksa menerima pembayaran secara cash. Akhirnya di pintu tol pertama, kami berhasil lewat.
Di pintu tol kedua, si driver melakukan hal yang sama. Tapi kali ini si petugas tol bersikap tegas, bahwa dia tidak punya akses untuk mengizinkan pengendara yang tidak memiliki saldo e-toll. Terpaksa si driver nunggu kendaraan di belakangnya untuk berbagi saldo e-toll dan menggantinya dengan uang cash sebesar IDR 9.500.
Baca juga : Tong Toll, Tongkat Kartu Toll Elektrik
Baca juga : Tong Toll, Tongkat Kartu Toll Elektrik
Datang satu truk besar di belakang kami. Si driver Grab Car minta tolong sama si driver truk untuk berbagi saldo, tapi sayangnya si driver truk juga punya saldo yang pas-asan. Terpaksa nunggu lagi kendaraan di belakangnya lagi. Beruntung, kendaraan yang di belakangnya punya saldo banyak, jadi bisa berbagi saldo e-toll. Di pintu tol kedua kami berhasil lewat.
Sampai di pintu tol ketiga, disini tersedia isi ulang saldo e-toll. Si driver pun langsung mengisi saldo e-toll dan berhasil lewat di pintu tol ketiga ini, hingga sampai di tujuan bandara Soekarno-Hatta.
Terminal tujuan saya adalah 1B untuk penerbangan domestik menuju Aceh. Sementara untuk penerbangan internasional berada di terminal 3. Jadi kalau kalian mau ke bandara Soeta, jangan lupa kasih tau sama drivernya dimana terminal tujuannya ya guys. Karena jarak antara terminal satu ke terminal lainnya cukup jauh.
Durasi perjalanan sekitar hampir satu jam. Saya sampai di lokasi jam 03.00. Saya pun membayar ongkos sesuai yang tertera.
Nah itu tadi artikel tentang pengalaman pertama naik Grab Car. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kalian yang ingin memanfaatkan jasa taksi online.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Naik Grab Car Pertama Kali. Kehabisan Saldo E-Toll!!"