Cara Menggoreng Tahu Ala Penjual Tahu Bulat. Sehatkah Bagi Tubuh?
Semenjak munculnya jajanan tahu
bulat ke permukaan bumi, tidak sedikit masyarakat yang menggemari jajanan yang
satu ini, terutama anak-anak. Selaiin cara menggorang tahu yang bisa dibilang out of the box, cara
berjualannya pun cukup unik. Penjual tahu bulat berkeliling dengan mengendarai
mobil bak, sambil memasang jingle khasnya “Tahu bulat, digoreng dadakan lima
ratusan, anget-anget, gurih-gurih nyoooiii”.
Jajanan tahu bulat pun sudah memasuki
wilayah tempat tinggal saya di Depok. Kesempatan ini tentu saja tidak saya
sia-siakan begitu saja. Begitu penjualnya lewat, saya pun mencoba membelinya,
dan ini merupakan kali pertama saya mencicipi jajanan tahu bulat tersebut.
Tahu bulat selalu dijual dalam
keadaan masih hangat, sesuai dengan isi jinglenya. Alasannya, tentu saja agar
rasanya semakin RENYAH dan KRISPI. Sang penjual pun dengan perlahan memasukkan
satu per satu tahu bulat pilihan ke dalam kantung plastik. Untuk menambah rasa
gurih yang khas, ada beberapa bumbu pilihan yang bisa dipilih untuk ditaburi
pada tahu bulatnya. Sambil menyerahkan selembar uang Rp. 10.000, saya pun
berlari kecil masuk ke dalam rumah mantan, dan langsung menuangnya ke dalam piring.
Kumpulan tahu bulat yang menggiurkan.
Saya penasaran dengan rasanya.
Begitu pada gigitan pertama, hmmm.. maknyoooss, rasa gurihnya sangat terasa
sekali di lidah, masuk ke dalam kerongkongan dan langsung memenuhi perut lapar
saya. Tahunya masih terasa hangat dan renyah. Pantas saja jajanan ini sangat
digemari oleh banyak orang, karena rasa bumbunya yang begitu terasa dan
kerenyahan tahunya yang tiada tara.
Namun tahukah Anda, dibalik
kerenyahan dan gurihnya tahu bulat ini, ternyata jajanan tahu bulat tidak dapat
dikategorikan ke dalam makanan yang menyehatkan loh, walaupun rasanya sangat
menggoda dan mampu menggoyang lidah.
Tahunya sih tidak berbahaya. Yang
membuatnya berbahaya sebenarnya pada cara pengolahannya.
Agar terasa tetap garing dan renyah,
tahu bulat digoreng dengan minyak panas dalam jumlah yang banyak. Minyak yang
dipanaskan akan berubah menjadi lemak trans, yang menyebabkan komposisi kimia
dalam minyak pun berubah. Hal inilah yang dapat memicu penumpukan lemak di
dalam pembuluh darah sehingga dapat memicu kanker.
Lemak trans adalah jenis lemak
berbahaya yang terkandung di dalam suatu jenis makanan tertentu. Lemak trans
dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam darah dan dapat menurunkan
jumlah kolesterol baik di dalam tubuh Anda. Sehingga lemak trans berpotensi
tinggi dapat membahayakan jantung Anda.
Seperti dikutip dari kompasdotcom,
menurut dokter spesialis gizi klinik FKUI, Dr. Dr. Fiastuti Witjaksono, Msc.
MS. Sp. Gk mengatakan, “Minyak sayur yang dipanaskan dan dipakai berulang kali
akan berubah dari minyak tidak jenuh ganda menjadi minyak trans. Dalam sehari,
minyak trans ini hanya boleh dikonsumsi kurang dari 1% dari total kalori per
hari. Jika lebih dari itu, bisa menjadi sumber penyakit nantinya”.
Lalu bagaimana cara mengolah tahu
yang benar agar terhindar dari resiko penumpukan lemak di dalam pembuluh
darah??.
“Tahu yang dimasak dengan cara ditumis
dengan menggunakan minyak yang sedikit, tentu lebih sehat jika dibandingkan
dengan tahu yang digoreng dengan minyak yang sudah berulang kali dipakai,”
jelas dr. Fiastuti.
Seperti Anda ketahui, tahu merupakan
salah satu makanan yang sehat, karena terbuat dari kacang kedelai yang
merupakan sumber protein nabati yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Namun karena cara pengolahan yang salah, maka menyebabkan tahu tersebut
termasuk ke dalam kategori makanan yang tidak sehat bagi tubuh.
Bukan hanya tahu saja, jenis makanan apapun kalau digoreng dengan menggunakan minyak berkali-kali, akan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca juga artikel menarik lainnya :
- Jamur Tiram Krispi dan Manfaatnya Bagi Tubuh
- Jamur Tiram Krispi dan Manfaatnya Bagi Tubuh
Hmmmm, saya jadi galau nih, padahal
memang rasanya enak sekali yah. Tapi kalau memang sudah ada himbauan seperti
itu, ya apa boleh buat, daripada terjadi penumpukan lemak, maka saya mengurangi
konsumsi tahu bulat. Yang tadinya makan 8 biji, saya kurangi jadi cuma 7 biji.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Cara Menggoreng Tahu Ala Penjual Tahu Bulat. Sehatkah Bagi Tubuh?"