Apa yang Harus Diperhatikan jika Ingin Berwisata ke Banda Aceh?
Pergi ke Aceh mungkin bisa menimbulkan banyak keraguan bagi beberapa orang. Kota yang sangat kental dengan adat dan etika relijiusnya ini, barangkali membuat sebagian orang akan berpikir berkali-kali untuk ke sana. Betul bukan?
Siapa saja sebetulnya bisa kok, berwisata ke Banda Aceh. Tetapi, ada hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sebelum keliling di Banda Aceh. Hal-hal yang akan disebutkan di bawah ini mungkin terlihat sepele. Namun, sangat penting untuk diperhatikan. Apa saja, ya?
Gambar : Klikkabar.com
1. Selendang atau Pashmina
Untuk kaum hawa baik dari agama dan suku mana saja, sebaiknya membawa satu buah pasmina panjang yang dapat menutupi kepala. Ini untuk berjaga-jaga biar kamu tidak perlu lagi mencari atau membeli setibanya di Banda Aceh. Di sana, di beberapa tempat, kamu diharuskan menutup aurat atau sedikitnya berpakaian sopan.
Sebagai wisatawan yang datang berkunjung, tentu saja kita harus mengikuti aturan yang berlaku di sana, bukan? Tenang saja, tapinya. Tidak harus menutup aurat seluruhnya, kok. Yang penting tertutup dan tidak ketat. Nah, celana jeans yang cenderung ketat, sebaiknya bawalah bawahan pengganti bila kamu ingin pergi ke tempat tertentu.
Gambar: pexels.com
2. Berlaku Santun dan Sopan
Kita memang berada di negara demokratis di mana semua bebas berpendapat dan berekspresi. Hanya saja, saat mengunjungi Banda Aceh kita harus lebih memperhatikan sikap dan perilaku, ya. Budaya di sana yang masih memperhatikan etika dan tata krama akan melihat sikap kita. So, sebisa mungkin berlaku santunlah dalam bersikap. Dan jika ada hal yang ingin ditanyakan atau ada hal yang harus dikomunikasikan dengan warga sekitar, usahakan memakai bahasa yang halus dan sopan.
3. Catat Destinasi Wisata
Aceh punya banyak tempat yang bisa kamu kunjungi, tergantung tujuanmu. Kamu bisa mencari kulineran yang terbaik atau yang paling unik, ke tempat-tempat yang jarang dikunjungi, atau bahkan ke museum yang paling banyak digemari para wisatawan, Museum Tsunami Aceh.
Di sana, ada banyak sekali rekam jejak semasa Aceh mengalami tsunami besar belasan tahun silam. Museum yang menampung kisah bersejarah ini berada di Jalan Sultan Iskandar Muda No. 3, Sukaramai, Baiturrahman.
Kalau ingin ke sana, cek tanggal, jam buka, serta apa saja yang tidak diperbolehkan di sana, ya. Kamu juga perlu perhatikan apakah dibolehkan menggunakan flash saat memotret atau tidak. Selain itu apakah boleh makan di dalam, atau tidak. Cari tahu sebanyak mungkin sebelum memutuskan akan ke sana.
Gambar : liputan6.com
4. Tinggalkan Senjata Tajam di Rumah
Senjata tajam atau hal yang bisa dijadikan senjata seperti pisau, gunting, jarum, sebaiknya ditinggalkan saja di rumah dan tidak dibawa sementara waktu. Selain akan ditahan di Bandara, membawa barang tersebut saat liburan juga riskan sekali. Mungkin niatmu untuk mengerjakan kegiatan lain dengan benda tersebut yang mana pekerjaannya tidak membahayakan.
Sayangnya, apa yang kita pikirkan kadang tidak sejalan dengan pikiran orang, bukan? Bisa saja para petugas dan warga setempat nantinya, akan berpikir yang aneh-aneh mengapa kamu membawa benda tersebut.
5. Berani Mencoba!
Datang ke Aceh tapi melewatkan kulineran? Atau kamu takut terlalu pedas atau tidak cocok di lidah dan perutmu? Duh, jangan sampai deh melewatkan makanan sana! Kamu mesti coba Mie Aceh asli sana dan bandingkan dengan makanan yang biasa dijual di ibukota. Aceh juga punya makanan khas yang bisa kamu cari di sana. Pokoknya kamu harus coba semua makanan yang bumbunya melimpah di kota sana!
Oh, ya. Kamu juga tidak boleh melewatkan kunjungan ke masjid Baitturahman yang dapat dikunjungi oleh siapa saja di luar jam ibadah ya. Nah, tetap menggunakan pakaian sopan serta penutup kepala bagi perempuan! Buat kamu yang tidak terbiasa menutup aurat, mungkin akan sungkan datang ke sini. Tetapi, ini jadi tantangan tersendiri, bukan?
Nah, selamat berlibur di Aceh! Semoga memiliki banyak pengalaman berkesan selama di sana..☺
Posting Komentar untuk "Apa yang Harus Diperhatikan jika Ingin Berwisata ke Banda Aceh?"