Bisnis Jual Beli Bensin Eceran Laku Keras
Di sekitar tempat tinggal saya, masih sangat jarang ditemui pombensin. Kalau pun ada, lokasinya jauh dari rumah, hanya ada satu pombensin di jalan raya Arco dan satu lagi di daerah Lebak Wangi, sudah masuk Kabupaten Bogor, berbatasan langsung dengan kota Depok.
Berhubung lokasi SPBU yang masih jarang, ada beberapa orang yang memanfaatkan peluang ini untuk membuka bisnis bensin eceran.
Hal ini menurut saya sangat membantu sekali, karena kalau lagi kepepet bensin mau habis total, saya tidak perlu lagi mengisi bensin ke pombensin yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.
Di dekat rumah saya saja, ada dua warung yang menyediakan bensin eceran. Ada yang lengkap dengan tangki kotak berukuran besar dengan tulisan PERTAMINI dan ada juga yang hanya berupa kios yang terbuat dari bangunan kayu sederhana.
Ternyata setiap saya perhatikan, banyak juga masyarakat yang membeli bensin eceran di warung-warung. Entah karena kepepet atau memang malas pergi jauh-jauh hanya untuk mengisi bensin.
Untuk harganya memang sedikit lebih mahal. Pertamax saja dihargai Rp. 10 ribu / liter. Bandingkan dengan harga Pertamax di SPBU resmi harganya kurang dari Rp 10 ribu / liter. (harga per 2016)
Meski begitu, bensin eceran ini tetap laris dibeli oleh masyarakat sekitar. Begitu juga saya.
Seperti yang pernah saya alami, saat pagi hari mau nganterin anak saya sekolah, indikator bensin sudah mulai kedip-kedip. Mau isi bensin di pombensin, kejauhan, pasti nanti terlambat ke sekolah. Mau tidak mau saya pun harus beli bensin eceran di warung dekat rumah (Pertamini Portable).
Namun sayangnya setelah sampai di warung, kebetulan bensinnya malah lagi habis. Alhasil saya lanjutin perjalanan dan mencari bensin eceran di tempat yang lainnya.
Sekitar 5 menit perjalanan, sampailah saya di lokasi penjual bensin eceran milik seorang bapak tua. Kios bensinnya sangat sederhana, hanya terbuat dari kayu dan ada sebuah bangku serta sebuah sepeda. Bapak ini mengaku hanya menjual bensin jenis pertamax dan pertalite.
Saya pun mengisi dua liter jenis pertamax dengan harga total Rp. 20.000. Sedikit lebih mahal dari harga resmi di pombensin Pertamina. Menurut saya sih masih dalam batas wajar, mengingat para penjual bensin eceran juga pastinya sudah menghitung biaya ongkos, biaya angkut, waktu dan juga tenaga.
Setiap satu liter pertamax disimpan di dalam botol air mineral berukuran 1,5 liter. Deretan botol plastik itu tersusun rapih di dalam kios sederhana yang terbuat dari kayu. Meski begitu, menurut pengakuan si bapak penjual, hasil penjualannya cukup lumayan.
Setelah proses pengisian bensin selesai, saya pun melanjutkan mengantar anak saya ke sekolah.
Potensi berkembangnya bisnis di daerah kota Depok masih memiliki peluang yang cukup besar loh. Yah salah satunya adalah bisnis jual beli bensin eceran tersebut.
Modalnya bisa dikatakan masih cukup terjangkau. Untuk pombensin Pertamini portable saja, harga per 1 unitnya berkisar antara Rp. 2.000.000 - Rp. 7.500.000, tergantung tipe.
Apalagi kios bensin yang terbuat dari kayu, modalnya bisa jauh lebih murah lagi. Untuk bensinnya, Anda hanya tinggal membeli sesuai analisa dan permintaan pasar.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba bisnis bensin eceran?
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Bisnis Jual Beli Bensin Eceran Laku Keras "