Pekan Imunisasi Nasional Polio 8-15 Maret 2016
Atas dasar panggilan dari hati yang paling dalam serta
instruksi dari pemerintah, saya, istri dan anak kedua saya (dede Naufal) yang
berusia 7 bulan, mendatangi lokasi dimana diadakan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) Polio yang diselenggarakan serempak di seluruh Negeri ini. Tidak perlu
liputan dari wartawan mana pun, toh kami hanya sekumpulan rakyat jelata yang
ingin merasakan layanan kesehatan yang adil dan merata. Lain halnya jika yang
datang artis atau pejabat, pasti ramai liputan, karena memang memiliki nial
jual yang tinggi.
PIN Polio kali ini diselenggarakan tidak begitu jauh
dari rumah saya. Hari Jum’at, 11 Maret 2016 pagi, kami pun mendatangi lokasi
dengan menggunakan motor Honda Supra X 125. Disana sudah berkumpul para ibu muda dan tua,
dengan menggendong dede bayi yang lucu nan gemes. Rasanya pengen banget mencubit pipi
ibu mudanya, eh maksudnya dede bayinya yang lucu dan ngegemesin.
Kebetulan sekali, suasana tidak begitu ramai, jadi dede
Naufal tidak perlu mengantri. Langkah pertama mendaftarkan nama dan usia
balita. Kemudian para dede bayi dianjurkan untuk melakukan timbang badan
terlebih dulu. Setelah selesai ditimbang, para dede bayi pun akan diberikan vaksin
anti polio di stand khusus. Cukup satu tetes saja, tidak perlu satu liter atau
satu dirigen. Lalu proses selanjutnya, setiap dede bayi yang sudah selesai
mengikuti prosedur, salah satu jari jemarinya dicelupkan ke dalam tinta. Mirip proses
pemilihan umum ya guys. Itu sih cuma di daerah saya saja, tapi tidak tahu juga
ya kalau di daerah lain.
Dengan diselenggarakannya PIN Polio ini, tentu saja hal
ini akan memudahkan tim kesehatan yang bertugas dalam memberikan penyuluhan
kepada masyarakat yang ada, betapa pentingnya imunisasi ini diberikan kepada
balita, agar sistem imun (kekebalan) terhadap virus polio semakin kuat dan
strong. Sekuat perasaan jomblo ketika menyaksikan mantannya bersanding dengan
orang lain di kursi pelaminan. Kuatkan hatinya ya Allah!!
Ada satu kisah unik dari penyelenggaraan PIN Polio 2016
ini. Ada sebagian warga dari Desa Argasunya, Cirebon, Jawa Barat yang justru
menolak untuk diberikan vaksin Polio kepada anak-anaknya. Seperti yang
diberitakan Merdeka.com, petugas Puskesmas sempat kebingungan
menyaksikan sejumlah ibu-ibu menghindar berlarian menggendong anaknya saat
petugas Puskesmas tiba.
Berdasarkan penuturan warga, ada sebagian warga yang
merasa trauma ketika anaknya tiba-tiba panas badannya usai divaksin. Selain itu
juga pernah ada yang meninggal setelah divaksin. Bahkan ada seorang warga dari
RW 09, Desa Argasunya menuturkan bahwa vaksin imunisasi itu mengandung bahan
dari minyak babi.
Karena cerita mitos yang sudah kadung beredar di tengah
masyarakat, akhirnya pihak Puskesmas pun kesulitan dan tidak dapat berbuat
banyak.
Well, bagaimana pun juga itu adalah hak dan keputusan
dari mereka, kita juga tidak bisa memaksakannya. Iya toh.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pekan Imunisasi Nasional Polio 8-15 Maret 2016"