Lagi! Pencitraan Dilakukan Oleh Seekor Kucing
Pagi ini saya dikejutkan LAGI oleh bangkai tikus di depan pintu rumah. Tidak! Saya tidak
akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib maupun mengundang para wartawan
untuk meliput peristiwa tragis ini. Toh mereka juga tidak akan mem-blow up
berita kematian ini, karena, ya memang tidak ada nilai jualnya. Lain halnya
kalau yang mati itu tikus kantor.
Anehnya lagi, dari sekian banyak pintu rumah yang ada,
bangkai tikus selalu diletakkan di depan pintu rumah saya, bukan di sebelahnya
atau seberangnya lagi.
Bangkai tikus sudah dibuang di tempat sampah sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi sang tikus
Si pelaku, dalam hal ini sudah pasti si kucing, tidak
menunjukkan batang buntutnya sama sekali. Ya alasan saya jelas, kenapa saya
mencari keberadaan kucing itu, karena saya akan menginterogasi si kucing
mengenai alasan kenapa bangkai tikus selalu diletakkan di depan pintu rumah.
Kalau memang lapar, kenapa tidak dihabiskan. Atau jangan-jangan memang mau
berbagi dengan saya. Karena Berbagi Itu Indah, katanya sih begitu.
Okelah, tidak mungkin juga saya menginterogasi si
kucing, karena dia tidak akan mengerti bahasa manusia. Sekarang, mungkin kita
bertanya-tanya, kenapa ya kucing selalu meletakkan hasil buruannya (tikus atau
burung) di depan pintu rumah.
Kemudian muncul dua spekulasi dari dalam otak saya yang
isinya tidak lebih banyak dari isi otak seekor udang :
Spekulasi pertama, hal ini dilakukan sebagai bentuk
rasa ‘terimakasih’ si kucing kepada kita atas kemurahan hati kita yang telah
berbagi juga kepada si kucing tersebut. Jadi bisa dibilang sebagai rasa timbal
balik. Kalau kita rajin memberi sesuatu (makanan) kepada si kucing, ya si
kucing juga memiliki rasa ‘terimakasih’ dengan caranya sendiri, yakni menangkap
buruannya dan meletakkan di depan rumah. Karena mungkin dia tahu kalau saya
tidak suka tikus, apalagi tikus berdasi, makanya si kucing yang menangkapi si
tikus, karena tikus itu sulit banget untuk ditangkap.
Spekulasi kedua, sebagai bentuk pencitraan. Yup,
pencitraan bukan hanya milik manusia yang mendadak blusukan ke tengah
masyarakat saat akan ada pemilihan, supaya dirinya mendapat simpati di hati
masyarakat dan MENANG. Bukan seperti itu. Si kucing justru berusaha
menyenangkan hati manusia dengan cara menangkap hewan buruannya agar selalu
mendapat tempat di hati manusia. Jadi si manusia akan merasa bersimpati kepada
si kucing, lalu selalu memberikan makanan kepada si kucing tersebut.
Namun bagaimana pun juga, kita harus tetap bersyukur
karena atas intervensi si kucing dalam menangkapi tikus, populasi tikus,
khususnya di sekitaran rumah menjadi sedikit berkurang.
Baca juga -> 6 Cara Ampuh Mencegah Tikus Masuk Ke Rumah
Ada yang punya pendapat lain? Silahkan share
pengalamannya di kotak komentar.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Lagi! Pencitraan Dilakukan Oleh Seekor Kucing"