Pengalaman Pertama Lewat Tol Cipali
Sewaktu liburan panjang Maulid dan Natal 2015 kemarin, saya dan keluarga besar menghabiskan liburan di kampung halaman saya di Kuningan. Makanya saya tidak update blog lebih dari satu minggu. Hehehe...
Untuk menghindari kemacetan yang parah di jalur Pantura yang disebabkan libur panjang, maka kami pun memilih jalur tol Cipali yang sudah dibuka sejak Juni 2015 lalu. Baca artikel -> Tol Cipali Siap Digunakan Pemudik. Tol dengan panjang 116 KM ini memang memiliki segudang hal mistis, bahkan ada juga yang menyebut tol Cipali merupakan tol Cipularang kedua. Penasaran sama hal mistis yang ada di tol Cipularang? Baca artikel -> Cerita Mistis Tol Cipularang.
Bahkan, sewaktu melintasi tol Cipali ini, saya melihat ada 3 kecelakaan dalam waktu yang bersamaan. Saya tidak melihat bagaimana proses terjadinya kecelakaan itu, karena kondisi kendaraan sudah berjatuhan. Memang sih yang namanya kecelakaan bisa terjadi dimana dan kapan saja, bukan hanya di jalan tol saja.
Hembusan angin cukup kencang
Bila Anda memacu kendaraan cukup kencang, kendaraan akan terasa agak goyang dumang. Hal ini disebabkan oleh angin bertiup yang cukup kencang, karena belum begitu banyak pepohonan di kanan-kiri jalan tol Cipali. Jadi tetap waspada dan selalu berhati-hati dalam berkendara.
Rest area yang masih sangat minim
Kami menyempatkan untuk beristirahat di salah satu rest area tol Cipali. Keadaannya masih sangat gersang dan terlihat cukup kumuh, hal ini mungkin karena masih dalam tahap pembangunan. Saya hanya menemukan sebuah minimarket, Musholla, sebuah SPBU dan toilet. Keadaan di dalam toilet pun bau dan kotor, seperti tidak terawat. Sempat terjadi antrian panjang di toilet, entah karena saking banyaknya pengunjung atau toilet yang ada masih sangat terbatas?!. Entahlah... Selain itu, saya juga melihat tumpukan sampah di salah satu sudut tempat parkir kendaraan, yang menurut saya sangat mengganggu pengunjung.
Ada beberapa personil kepolisian yang berjaga di dalam rest area
Gersang banget loh, belum ada pepohonan
Misteri batu besar di tol Cipali
Bila Anda melintasi tol Cipali, Anda akan menemukan sebuah batu berukuran besar yang berada di Desa Walahar, Cirebon. Batu ini berada di KM 180 di sebelah kiri jalan dari arah Cirebon - Jakarta, atau di sebelah kanan jalan dari arah Jakarta - Cirebon. Berikut penampakan batu besar yang berhasil saya jepret sewaktu melintasi tol Cipali :
Sebuah truk kelihatan sangat kecil dibanding batu besar yang bertengger di atas bukit
Tebing yang tinggi saja bisa dibelah, masa batu tidak bisa
Menurut pengakuan para pekerja proyek, percaya tidak percaya, batu tersebut tidak dapat dihancurkan, apalagi digeser. Meskipun menggunakan alat-alat berat sekalipun. Batu besar yang oleh penduduk setempat dikenal juga sebagai batu Bleneng, konon (jangan pernah membalik kata ini!!), merupakan peninggalan zaman dahulu yang sengaja diletakkan di situ untuk menutup mata air yang dapat menyebabkan banjir di kawasan tersebut.
Saya pribadi juga heran, kenapa tebing tinggi saja bisa dibelah, lalu kenapa batu besar tersebut tidak bisa dihancurkan, apalagi digeser. Hmmmm... Jadi pucing pala Berbie. Semuanya terserah kepada pendapat Anda masing-masing, mau percaya atau tidak dengan mitos tersebut, saya juga tidak memaksa kok.
Terlepas dari itu semua, kita harus selalu waspada dan hati-hati selalu dimanapun kita berada, terutama di dalam perjalanan dan jangan lupa juga untuk selalu berdoa memohon perlindungan sama Allah biar selamat sampai tujuan. Ingat ya guys, keluarga selalu menunggu di rumah.
Demikian pengalaman saya sewaktu kali pertama melewati tol Cipali ini. Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi Anda yang akan melintas di tol Cipali tersebut.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Pertama Lewat Tol Cipali "