Studi Kasus Kalbe : Pentingnya Pengenalan Sains Sejak Usia Dini
PT. Kalbe Farma, Tbk, sebagai leader industri farmasi di Indonesia dan juga merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara ini, memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan sains di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya sebuah ajang Scientists Award.
Ajang yang bernama Kalbe Junior Scientists Award (KJSA) ini membuka kesempatan kepada siswa/siswa tingkat sekolah dasar di seluruh Indonesia untuk turut ambil bagian dalam program lomba karya sains tingkat nasional. Bidang karya yang dilombakan adalah IPA Terpadu, Teknologi terapan dan Matematika. Program KJSA ini telah dimulai sejak tahun 2011 dan berlangsung setiap satu tahun sekali.
Tentu saja langkah positif yang dilakukan Kalbe ini mengindikasikan betapa pentingnya pengenalan sains sejak usia dini. Apalagi di era yang serba gadget dan modern ini seolah menuntut setiap orang tua untuk selalu membekali putra putrinya dengan pengenalan seputar iptek maupun sains.
Kembali kepada program KJSA, seperti dilansir dari laman situs KlikDokter.com, bahwasanya tahun 2015 ini merupakan tahun keempat dalam penyelenggaraan ajang Kalbe Junior Scientists Award.
Salah satu tujuan diadakannya lomba ini adalah untuk memberikan dukungan kepada ilmuwan-ilmuwan cilik di Indonesia untuk tampil berani melakukan serangkaian eksperimen sains. Para ilmuwan cilik peserta KJSA kali ini tampil lebih berani dan semangat dalam menjawab pertanyaan ujian kasus Kalbe yang terbilang cukup rumit untuk anak-anak seusia mereka.
"Kalbe percaya akan pentingnya meningkatkan pemahaman akan dunia sains dari mulai usia dini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan, masyarakat semakin menyadari betapa besar peranan sains dalam mendukung terciptanya kemajuan berkelanjutan, kemandirian serta kemakmuran dari suatu bangsa," ular Irawaty Setiady, selaku Presiden Direktur PT. Kalbe Farma, Tbk.
Anggota dewan juri kali ini dihadiri oleh orang-orang yang sangat kredibel di bidangya, yakni :
- Prof. Ir. Nizam MSc., D.I.C., PhD (Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI),
- Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, MA (Pakar Psikologi Pendidikan & Sekolah, Dekan Psikologi Universitas Indonesia),
- Dr. Nurul Taufiqu Rohman, B.Eng, M.Eng (Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, LIPI), dan
- Ir. Ridwan Hasan Saputra, M.Si (Matematikawan, Pendiri Klinik Pendidikan MIPA).
Tidak heran, berkat ajang KJSA yang diselenggarakan setiap tahunnya diharapkan akan terbentuknya generasi cemerlang yang kian terasah. Hal ini tentu saja berkat pengenalan sains sejak usia dini.
Dari berbagai studi kasus Kalbe yang berikan kepada peserta, tidak sedikit yang berhasil memecahkan kasus Kalbe yang terkait masalah yang peserta hadapi di lingkungan mereka sendiri.
Hal ini bisa dikatakan sebagai sebuah prestasi tersendiri bagi pihak penyelenggara, dalam hal ini Kalbe Farma. Bagaimana tidak, dengan adanya ajang KJSA ini, sedikit banyak memberikan peluang besar bagi putra/putri yang tertarik dalam dunia sains untuk mengasah kemampuannya dalam bidang tersebut.
Dan berikut adalah grafik peserta KJSA yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun :
Grafik perkembangan KJSA dari tahun 2011-2013
Semoga dengan adanya ajang semacam KJSA ini, diharapkan dapat membangkitkan gairah semangat belajar dari para siswa/siswi, terutama dalam hal sains maupun iptek.
Semoga bermanfaat...
Posting Komentar untuk "Studi Kasus Kalbe : Pentingnya Pengenalan Sains Sejak Usia Dini "