Rapor Stand Up Comedy Academy Indosiar
Jujur saja, saya sebelumnya tidak mengenal yang namanya stand up comedy, dan pastinya stand up comedy juga tidak mau mengenal saya. Tak kenal maka tak sayang... halaah, apaan sih?
Ngomongin soal stand up comedy, waktu itu sempat juga ditayangkan di salah dua stasiun TV, tapi rupanya acaranya kurang greget, entah promosinya kurang atau memang stasiun TV tersebut kurang mendapat tempat di hati saya, jadilah saya tidak pernah menontonnya. Sama sekali.
Namun semenjak Indosiar menayangkan acara Stand Up Comedy Academy (SUCA), barulah saya mulai menyaksikan dan mulai mengenal apa itu stand up comedy.
Stand up comedy sendiri mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2011. Stand up comedy atau pelawak tunggal semakin hari semakin banyak saja peminatnya. Lalu bermunculan para komika yang sudah lebih dulu terkenal, semisal Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Ernest Prakasa, Ryan Adriandhy, Isman HS. dan masih banyak yang lainnya.
Nah, menurut saya, acara SUCA di Indosiar ini dikemas dengan sangat menarik. Baik itu dari mulai pemilihan host, para juri, setting panggung dan mekanisme penilaian peserta.
SUCA diikuti oleh 24 peserta dari mulai babak pertama. Mekanisme penilaian tidak melalui penghitungan banyaknya sms yang diterima. Semuanya murni hasil penilaian dewan juri yang kompeten di bidangnya yang menilai para peserta berdasarkan performance-nya.
Perjalanan setiap peserta cukup berat, mengingat persaingan yang begitu berat dan juga persiapan mental serta materi yang harus selalu Gerrrr, agar dapat menembus babak final.
Final SUCA (hari Jum'at, 13 November 2015) hanya menyisakan tiga peserta tangguh, yakni Mas Cemen (juara pertama), Ephy Sekuriti (juara kedua) dan Musdalifah (juara ketiga). Dengan nilai hadiah cukup fantastis, untuk juara pertama mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 100.000.000, juara kedua sebesar Rp. 50.000.000 dan juara ketiga sebesar Rp. 25.000.000.
Rapor putih untuk SUCA Indosiar
Saya melihat dalam proses penilaian ini, cukup fair. Kenapa? Karena dengan ditiadakannya penilaian melalui voting sms, maka berarti 100% para peserta akan dinilai murni dari performance masing-masing, bukan lagi mengandalkan banyaknya sms seperti yang sudah-sudah.
Dari sisi juri, komposisinya sudah tepat yang memang sudah seharusnya didominasi oleh orang-orang yang ahli dan berkompeten di bidang stand up comedy.
Pemilihan host pun cukup menarik, diisi oleh sederetan host ternama di Indonesia, seperti Gading Marten, Andhika Pratama dan Gilang Dirga, sehingga membuat acara SUCA semakin meriah.
Picture taken from tabloidbintang.com
Rapor merah untuk SUCA Indosiar
Mengenai setting panggung, sepertinya Indosiar kudu bebenah lagi. Karena saya melihat ukuran panggungnya terlalu kecil, sehingga para komika seperti terbatas ruang geraknya. Sebaiknya ukuran panggung diperbesar lagi pada acara SUCA 2 berikutnya, biar terlihat lebih megah seperti kompetisi-kompetisi yang lainnya. Jieeee... SUCA 2 berikutnya??? Aamiin.
Saya adalah karyawan shift (tidak ada yang nanya yah), yang sering banget masuk malam. Jadi saya nonton SUCA ini ketika saya off. Nah, rasa-rasanya nih ya, episode-nya kurang banyak, kalau perlu setiap hari ditayangkan SUCA, jangan hanya hari Senin - Kamis saja. Pleaseee...
Berhubung kita tidak tahu kegiatan apa saja yang dilakukan para peserta di belakang layar, alangkah baiknya jika Indosiar menayangkan kegiatan para peserta, seperti saat mereka sedang berlatih stand up comedy bersama para mentor, ketika mereka berkumpul antar sesama peserta maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang mereka lakukan.
Stand Up Comedy Academy Indosiar, GRRRR-NYA BERANTAKAN!!!
Posting Komentar untuk "Rapor Stand Up Comedy Academy Indosiar "