Mengatur Pola Makan yang Baik
Beberapa tahun silam, saya memiliki riwayat penyakit maag yang cukup kronis. Tidak hanya itu saja, saya pernah kena sakit gejala tipes sampai 3 kali. Penyebabnya sudah jelas, pola makan yang gak teratur, sering telat makan dan sering pula mengonsumsi mie instan. Saya memang terlalu mengabaikan pola makan yang baik dan teratur, ya akibatnya seperti ini. Penyakit (terutama yang berhubungan dengan perut/pencernaan) silih berganti berdatangan. Betapa rapuhnya saya, tapi saya tetap tegar!!
Penyakit maag sering kumat
Berhubung pekerjaan saya di bidang perhotelan, yang notabene menggunakan sistem shift, saya mempunyai satu kebiasaan buruk, yakni saya terbiasa mengesampingkan jam makan saya. Akibatnya malah badan saya begitu mudahnya terserang penyakit, khususnya penyakit perut atau pencernaan (maag atau tipes). Dan sering banget yang namanya masuk angin. Disitu kadang saya merasa sedih.
Pernah sewaktu shift malam, saya mengalami sakit maag yang luar biasa dan tidak sanggup lagi untuk melanjutkan pekerjaan. Lantas saya pun meminta tolong teman saya yang lain untuk menggantikan posisi saya sampai closing. Saya pun langsung pulang naik taksi, karena tidak sanggup naik motor. Motor saya tinggal di parkiran (karyawan) hotel. Tujuan pertama jelas, langsung meluncur ke dokter 24 jam dan memeriksakan kondisi saya. Setelah diperiksa, memang benar kata dokter, saya terkena maag akut atau kronis, penyebabnya adalah karena pola makan yang tidak teratur. Sudah dua kali saya kena maag kronis seperti ini.
Pengalaman adalah guru terbaik
Begitu mudahnya saya mengabaikan pola makan, jadi teringat ucapan salah satu customer di tempat kerja saya yang berprofesi sebagai dokter.
"Untuk mengurangi gejala sakit maag, selain makan tepat waktunya, juga yang terpenting adalah sering makan (ngemil) walau sedikit, yang penting rutin".
Belajar dari pengalaman buruk perihal pengaturan pola makan yang sembarangan, saya pun secara perlahan mengubah kebiasaan buruk tersebut. Saya selalu memegang ucapan dokter tersebut, yakni sering-sering makan (ngemil) walau sedikit, yang penting perutnya gak kosong.
Setiap ada kesempatan di tengah suasana kesibukan, saya HARUS BISA ngemil walau sedikit, entah itu roti, biskuit atau wafer, yang penting maag saya tidak kumat. Pikir saya waktu itu.
Solusi mengatasinya
Sejak kejadian itu, selain lebih sering ngemil sehat, saya pun selalu mengusahakan untuk makan tepat pada waktunya, serta berusaha untuk mengurangi makanan yang berlemak, pedas, asam dan mie instan. Mengingat lambung saya yang sangat sensitif.
Khusus bagi pecinta mie instan (seperti saya) atau mie yang lainnya, usahakan untuk mengonsumsinya satu minggu sekali, soalnya saya pernah mendengar kalau perut kita itu butuh waktu proses kurang lebih 3 hari untuk mencernanya. Jadi menurut saya, satu minggu adalah waktu titik aman terbaik untuk makan mie lagi. Okay guys....
Selain itu rutin mengonsumsi buah dan sayuran adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan sistem imun agar tidak mudah sakit. Saya jadi rajin makan sayuran, terutama yang berwarna hijau seperti sawi, bayam atau kangkung.
Nah bagi si penderita maag yang ingin menjalankan program diet, makanan untuk diet seperti sayuran adalah makanan yang baik untuk melakukan diet. Jadi tidak ada salahnya tetap menjalani program diet. Hanya jenis makanan atau camilannya saja yang diubah, seperti yang biasanya ngemil biskuit, mungkin bisa diubah menjadi ngemil buah-buahan atau bahkan mengonsumsi sayuran.
Berikut adalah tips sederhana atau solusi untuk terhindar dari penyakit maag berdasar pengalaman saya sendiri :
- Biasakan SELALU SARAPAN pagi yang bergizi, semisal mengonsumsi sereal, roti gandum, kentang, telur atau yang lainnya.
- Biasakan untuk mengonsumsi buah-buahan di antara sarapan dan makan siang.
- Menjaga pola makan tetap teratur pada waktunya, jangan keseringan telat makan.
- Rajin ngemil kalau perut sudah terasa perih, semisal ngemil roti atau biskuit ringan.
- Makan makanan yang bergizi.
- Rajin makan buah dan sayuran ya.
- Mengonsumsi air putih sesuai anjuran dokter.
- Istirahat secukupnya.
- Berolah raga yang teratur.
- Bila perlu, konsumsi suplemen tambahan.
- Hindari stress dan always positive thinking (husnuzon).
Ternyata faktor pendukung guna menghindari penyakit maag dan penyakit yang berhubungan dengan perut itu banyak juga loh, itu buktinya, tidak hanya merubah pola makannya saja, tapi dari faktor penunjangnya juga. Tidak hanya melulu soalan fisik, tapi psikis sedikit banyak juga ikut mempengaruhi.
Result atau hasil
Alhamdulillah, perubahan pola makan yang teratur dan gaya hidup yang sehat, telah benar-benar memberikan hasil yang sangat baik untuk kesehatan loh. Sampai detik tulisan ini saya buat, saya jarang atau bahkan hampir tidak pernah terkena maag dan juga tidak gampang masuk angin lagi.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Mengatur Pola Makan yang Baik"