Kenapa Harus Dari Hongkong
Waktu saya sedang menulis artikel yang berjudul : Pengertian Link Aktif Dan Manfaatnya, secara tidak sengaja saya menyaksikan tayangan salah satu iklan di TV. Yang malah menjadi inspirasi saya untuk menulis artikel "Kenapa Harus Dari Hongkong" ini.
Teman-teman masih ingat dengan kata-kata ini???
"cewek cakep dari Hongkong??!"
Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa harus dari Hongkong?
Istilah itu selalu terngiang di kedua telinga saya. Ya kata-kata itu selalu muncul di salah satu iklan di TV. Sebuah iklan Mie Instan portabel. Yang lama kelamaan membuat saya penasaran stadium akhir. Bukan... Bukan sama si ceweknya yang katanya berasal dari Hongkong. Yang membuat saya penasaran adalah kata-kata yang diucapkan Sang pria : "cewek cakep dari Hongkong!!".
Kini ungkapan "...dari Hongkong" sudah sangat mainstream dan sering banget kita dengar. Bahkan dalam pergaulan sehari-hari, terkadang saya pun tidak luput dari menggunakan ungkapan ini. Padahal saya pun tidak tahu Hongkong itu isinya seperti apa. Rasanya tinggal di Hongkong itu bagaimana. Apakah di Hongkong ada semur jengkol dan ikan asin. Sungguh saya belum tahu sama sekali. Tapi kenapa dalam setiap banyolan maupun candaan, mesti setiap dari kita terkadang mengucapkan ungkapan ini.
Pun begitu juga dengan saya, pada setiap kesempatan melontarkan banyolan atau candaan, pengen banget lidah ini ngucapin istilah yang anti mainstream, sebagai contoh : "...dari Kuningan", tapi saya pikir malahan tidak ada pantas-pantasnya sama sekali untuk diucapkan sebagai bahan candaan. Mungkin kota Kuningan terlalu keren untuk dijadikan bahan candaan. *Jiaahh... KEREN DARI HONGKONG!!!. Tuh kan...
Rasa penasaran saya sangatlah besar. Bahkan melebihi rasa penasaran bang Haji Rhoma Irama. Saya pun mencari tahu asal usul ungkapan tersebut di Google. Yah meskipun mungkin informasi yang saya dapat tidak akurat 100 persen dan belum dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah, namun setidaknya saya mendapatkan sedikit gambaran tentang asal usul ungkapan tersebut. Biar teman-teman tidak penasaran juga toh.
Lalu sampailah saya pada sebuah blog yang membahas asal usul ungkapan ini. Nama blognya Krisbhedadotwordpressdotcom.
Menurut Krisbheda, beliau menuliskan di blognya, ungkapan itu berasal dari cerita yang terjadi sekitar tahun 1970an, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang memiliki sebuah foto kuburan China. Mahasiswa itu selalu mengatakan kepada teman-temannya kalau foto itu diambil sewaktu dia bepergian ke Hongkong.
Belakangan baru diketahui kalau ternyata foto itu bukanlah berlokasi di Hongkong, melainkan di kota Medan. Sejak saat itu Sang Mahasiswa pun selalu disindir dengan ungkapan "...dari HONGKONG". Ungkapan yang sampai saat ini terus melekat.
Belakangan baru diketahui kalau ternyata foto itu bukanlah berlokasi di Hongkong, melainkan di kota Medan. Sejak saat itu Sang Mahasiswa pun selalu disindir dengan ungkapan "...dari HONGKONG". Ungkapan yang sampai saat ini terus melekat.
Masih dari blog Krisbheda, ada satu cerita versi yang lain mengenai asal usul ungkapan tersebut. Beliau menuliskan bahwa sekitar tahun 1960an (mungkin sampai sekarang), Indonesia pernah "diserbu" barang-barang import mewah namun dengan harga murah meriah yang berasal dari Hongkong. Mulai dari kendaraan, besi baja untuk konstruksi rumah, jam tangan bahkan sampai sandal jepit. Jelas tertulis "Made In Hongkong".
Oleh karena itu, hal ini justru menjadi penegasan "...dari Hongkong" menjadi semakin populer, lantaran didalam bahasa keseharian, baik itu komentar maupun candaan, selalu teringat akan kata "Hongkong". Entahlah, mungkin karena image barang-barang dari Hongkong yang dihasilkan sangat kuat melekat di pikiran kita.
Oleh karena itu, hal ini justru menjadi penegasan "...dari Hongkong" menjadi semakin populer, lantaran didalam bahasa keseharian, baik itu komentar maupun candaan, selalu teringat akan kata "Hongkong". Entahlah, mungkin karena image barang-barang dari Hongkong yang dihasilkan sangat kuat melekat di pikiran kita.
Saya pun hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala, kalau memang benar adanya seperti itu, berarti kita punya mindset (dari Hongkong) berhasil dikendalikan oleh kasus foto Mahasiswa tersebut ataupun barang-barang murah asal Hongkong. Seolah kita tidak akan pernah bisa merubahnya menjadi dari China, dari Jepang, dari Tegal, dari Jonggol atau yang lainnya. Mesti sampai sekarang pun pasti kita tetap menyebutnya "dari Hongkong".
Yah mungkin ungkapan itu tidak akan pernah berubah selama kita tetap setia memakai kata-kata "...dari Hongkong".
Gimana teman-teman?? Ada masukan atau tambahan atau bahkan ada yang tahu asal usul aselinya? Yuk komen saja dibawah. Kita saling sharing. Mumpung gratis.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Kenapa Harus Dari Hongkong "